|
Fungisida Score vs Amistartop |
Fungisida Score vs Amistartop | Memilih fungisida yang tepat merupakan langkah penting dalam upaya perlindungan tanaman. Di Indonesia, petani dan pemilik kebun seringkali dihadapkan dengan tantangan untuk mengendalikan penyakit jamur yang mengancam hasil panen mereka. Dua pilihan fungisida yang menonjol adalah Fungisida Score dan Fungisida Amistartop.
Masing-masing produk ini menawarkan formula yang canggih untuk melawan penyakit tanaman, namun keduanya mempunyai karakteristik unik yang perlu diperbandingkan. Artikel ini akan mengulas perbandingan fungisida Score vs Amistartop, mengevaluasi efektivitas fungisida serta faktor-faktor kunci lainnya untuk mendukung keberhasilan pertanian di Indonesia.
Poin Pembahasan Artikel :
- Memahami komposisi dan mekanisme kerja Fungisida Score dan Amistartop.
- Mengulas penggunaan dan dosis yang tepat untuk efektivitas maksimal.
- Menimbang harga Fungisida Score di pasar saat mempertimbangkan biaya perlindungan tanaman.
- Menilai kelebihan dan kekurangan fungisida Score dan Amistartop untuk berbagai kondisi tanaman.
- Memberikan kesimpulan yang berwawasan untuk pemilihan fungisida berdasarkan kebutuhan spesifik petani.
Kenali Fungisida Score dan Amistartop
Sebagai petani ataupun pengelola kebun, pemahaman mendalam mengenai berbagai fungisida adalah hal yang penting untuk perlindungan tanaman optimal.
Kali ini, kita akan mengetahui lebih jauh tentang fungisida Score dan fungisida Amistartop 325SC, dua solusi andalan yang bekerja melawan penyakit tanaman akibat jamur. Ketahui karakteristik dan fungsi dari kedua produk ini untuk memanfaatkan manfaatnya secara efektif dalam pengelolaan tanaman Anda. Apa itu Fungisida Score...?
|
Fungisida Scoe 250EC |
Fungisida Score adalah sebuah produk yang mengandalkan efektivitas difenokonazol sebagai bahan aktif utamanya. Difenokonazol terkenal akan kemampuannya dalam menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh jamur pada berbagai jenis tanaman.
Bermekanisme kerja sebagai inhibitor biosintesis ergosterol, ini memungkinkannya mencegah pertumbuhan dan perkembangan sel jamur, sehingga menghambat penyebaran penyakit pada tanaman.
Apa itu Fungisida Amistartop...?
|
Fungisida Amistartop 325SC |
Di sisi lain, fungisida Amistartop mengombinasikan dua bahan aktif hebat, azoxystrobin dan difenokonazol, menjadikannya fungisida pre-mix dengan dual mode of action yang dapat bekerja sinergis.
Kombinasi ini memberi variasi dalam cara menghambat perkembangan jamur, menjadikannya pilihan yang menarik bagi petani yang menghadapi spektrum penyakit jamur yang luas pada tanamannya. Dengan kekhasan ini, Amistartop menyediakan pendekatan serangan ganda yang memperkuat perlindungan tanaman Anda.
Komposisi dan Cara Kerja
Mempelajari komposisi fungisida adalah langkah awal untuk memahami bagaimana produk-produk ini melindungi tanaman dari serangan penyakit jamur.
Fungisida Score, dengan bahan aktif difenokonazol, dan Fungisida Amistartop, yang mengombinasikan azoxystrobin dengan difenokonazol, menawarkan solusi dalam menangani infeksi yang disebabkan oleh patogen jamur.
Kedua fungisida ini dirancang untuk menargetkan serangan penyakit dari berbagai spesies jamur dengan cara yang efisien.
Bahan aktif dalam komposisi fungisida menggunakan mekanisme kerja fungisida spesifik yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan jamur.
Mekanisme ini bekerja pada tingkat sel, sering kali dengan mengganggu fungsi dinding sel jamur atau dengan menginhibisi proses respirasi dalam sel jamur, efektif menghentikan penyebarnya.
Difenokonazol, sebagai komponen utama Fungisida Score, adalah penyekat ergosterol biosintesis yang menghalang pembentukan komponen penting dalam membran sel jamur. Ini menyebabkan kebocoran sel dan akhirnya kematian sel jamur.
Dalam hal Fungisida Amistartop, azoxystrobin bekerja dengan mengganggu sistem respirasi mitokondria jamur, mencegah sel dari memproduksi energi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang biak.
Selanjutnya, tambahan difenokonazol pada produk ini melengkapi aksi fungisid dengan cara yang sama seperti Fungisida Score.
Sebagai tambahan, penggunaan fungisida dengan bahan aktif ganda seperti pada Amistartop bisa memberikan perlindungan yang lebih luas dan mengurangi risiko terjadinya resistensi jamur terhadap fungisida.
- Komposisi Fungisida Score : Mengandung difenokonazol yang efektif melawan penyakit jamur.
- Komposisi Fungisida Amistartop : Kombinasi azoxystrobin dan difenokonazol meningkatkan spektrum perlindungan.
Penggunaan dan Dosis Fungisida Score vs Amistartop
|
Dosis Fungisida Score vs Amistartop |
Memahami cara penggunaan dan dosis yang tepat dari fungisida adalah kunci untuk melindungi tanaman dengan efektif.
Pada bagian ini, kita akan menyelami informasi mendetail tentang kedua aspek penting dalam penggunaan fungisida, spesifik untuk Fungisida Score dan Fungisida Amistartop.
Petani perlu memperhatikan rekomendasi ini agar dapat mengoptimalkan hasil dan melindungi tanaman dari serangan penyakit jamur.
Cara Penggunaan dan Dosis Fungisida Score
Saat menggunakan Fungisida Score, dosis yang direkomendasikan adalah penting untuk diperhatikan. Dosis fungisida Score dapat anda lihat dari tabel pada kemasan atau bisa lihat di tabel dibawah ini.
Tanaman | Hama, Penyakit dan Target | Dosis | Cara, Waktu dan interval Penyemprotan |
---|
Apel | Penyakit tepung (Phodosphaera leucotricha) | 1 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Bawang putih | Penyakit bercak ungu (Alternaria porri) | 0.4 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul atau apabila turun hujan dua hari berturut-turut dan suhu > 25ºC, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 hari sekali. |
Bawang merah | Penyakit bercak ungu (Alternaria porri) | 0.4 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul atau apabila turun hujan dua hari berturut-turut dan suhu > 25ºC, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 hari sekali. |
Cabai | Penyakit bercak daun (Cercospora capsici) | 0.5 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Jagung | Penyakit hawar daun (Helminthosporium turcicum) | 0.25 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Jeruk | Penyakit tepung (Oidium sp) | 1 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Kacang panjang | Penyakit bercak daun (Cercospora sp.) Penyakit karat daun (Uromyces sp.) | 0.5 ml/l 0.5 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Kedelai | Penyakit bercak kering (Cercospora spp.) | 0.5 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Kelapa sawit | Penyakit daun pembibitan (Curvularia maculans) Penyakit Bercak Daun (Pestalotiopsis palmarum) | 1.5 ml/l 1.5 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Kentang | Penyakit bercak kering (Alternaria solani) | 1.5 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Mangga | Penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) Penyakit bercak daun (Stigmina mangiferae) | 0.25 ml/l 0.25 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Padi | Penyakit busuk batang (Helminthosporium sigmoidum),
Penyakit Hawar pelepah (Rhizoctonia solani) Penyakit Bercak daun (Cercospora sp.) | 0.5 ml/l 0.5 ml/l 0.5 ml/l | Diaplikasikan pada saat padi bunting (45%) dan saat tanaman berbunga 75% (60 HST) |
Semangka | Penyakit bercak daun (Cercosporaspp.) | 0.75 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Tembakau | Penyakit patik (Cercospora nicotianae) | 0.4 ml/l | Dianjurkan tindakan preventif, begitu gejala penyakit muncul, langsung disemprot dengan interval penyemprotan 7 - 10 hari sekali. |
Tomat | Penyakit busuk (Septoria lycopersici) Penyakit bercak kering (Alternaria solani) | 0.5 ml/l 0.5 ml/l | Pada umur tanaman 21-70 hari setelah tanam, apabila ditemukan serangan dan kelembapan > 90% |
Pencampuran harus dilakukan dengan cermat, memastikan bahwa setiap bagian tanaman menerima penyemprotan yang merata. Penggunaan dapat dilakukan saat tanaman menunjukkan gejala awal infeksi jamur atau sebagai tindakan pencegahan sebelum gejala muncul.
Cara Penggunaan dan Dosis Fungisida Amistartop
Di sisi lain, dosis fungisida Amistartop umumnya sedikit berbeda. Rekomendasi kami berikan pada tabel dibawah ini.
Tanaman | Hama, Penyakit dan Target | Dosis | Cara, Waktu dan interval Penyemprotan |
---|
Bawang merah | Penyakit bercak ungu (Alternaria porri) penyakit antraknosa (Colletotrichum sp.) | 0.5 - 1 ml/l 0.5 - 1 ml/l | Penyemprotan volume tinggi, dapat diaplikasikan 4x pada fase vegetatif dan 2x pada fase generatif (15 - 40 HST) |
Buah naga | Penyakit antraknosa (Colletotrichum gleosporioides) | 0.5 ml/l | Penyemprotan volume tinggi |
Cabai | Penyakit bercak daun (Cercospora capsici) Penyakit antraknosa (Colletotrichum sp.) | 0.5 - 1 ml/l 0.5 - 1 ml/l | Penyemprotan pertama dilakukan sebelum ada gejala serangan penyakit dan diulang setiap 7-14 hari sekali |
Jagung | Penyakit bercak daun coklat (Helminthosporium sp.) | 1 ml/l | Penyemprotan volume tinggi |
Jarak (pembibitan) | Penyakit embun tepung (Oidium sp.) | 0.75 – 1 ml/l | Penyemprotan volume tinggi, diulang 7 hari jika perlu |
Jeruk | Penyakit embun tepung (Oidium tingitaninum) Penyakit blendog (Phytophthora citrophthora) Penyakit kulit diplodia (Botryodiplodia theobroma) | 1 ml/l 0.5 – 1.0 ml/l 2 ml/liter air | Penyemprotan pertama dilakukan sebelum ada gejala serangan penyakit dan diulang setiap 7-14 hari sekali |
Kacang tanah | Penyakit karat (Puccinia arachidis) Penyakit bercak daun (Cercospora arachidicola) | 1 ml/l 1 ml/l | Penyemprotan volume tinggi |
Kakao | Penyakit busuk buah (Phytophtora palmivora) Penyakit pembuluh kayu Penyakiy Vascular Streak Dieback (VSD) (Oncobasidium theobromae) | 1 – 1.5 ml/l 1.5 – 2 ml/l 0.5 – 1 ml/l | Penyemprotan volume tinggi.
Penyiraman pada pangkal batang Penyemprotan volume tinggi |
Karet | Penyakit bidang sadap (Ceratocystis fimbriata) | 30 ml/l | Diaplikasikan dengan metode pengolesan pada bidang sadap |
Kedelai | Penyakit karat (Phakopsora pachyrizi.) | 1 – 1.5 ml/l | Penyemprotan volume tinggi |
Kelapa sawit (Pembibitan) | Penyakit bercak daun (Curvularia maculans) Pestalotiopsis palmarum | 1 – 1.5 ml/l | Penyemprotan volume tinggi |
Kentang | Penyakit bercak kering (Alternaria solani) Penyakit hawar daun (Phytophthora infestans) | 1 ml/l 1 ml/l | Penyemprotan pertama dilakukan sebelum ada gejala serangan penyakit dan diulang setiap 7-14 hari sekali |
Kopi | Penyakit karat (Hemileia vastatrix) | 0.5 – 1.0 ml/l | Penyemprotan volume tinggi |
Krisan | Penyakit karat (Puccinia chrysanthemi) | 1 – 1.5 ml/l | Penyemprotan volume tinggi |
Kubis | Penyakit akar gada (Plasmodiophora brassicae) | 0.5 – 1 ml/l | Aplikasi penyemprotan volume tinggi atau penyiraman |
Mangga | Penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) Penyakit bercak daun (Stigmina mangiferae) | 0.25 – 0.50 ml/l 0.25 – 0.50 ml/l | Penyemprotan volume tinggi |
Melon | Penyakit embun bulu (Pseudoperonospora cubensis) | 0.5 – 1 ml/l | Penyemprotan dilakukan sebelum ada gejala serangan penyakit dan diulang setiap 7 hari sekali |
Padi | Penyakit busuk batang (Helminthosporium sigmoideum) Penyakit blas (Pyricularia oryzae) Penyakit bercak coklat sempit (Cescospora jansen) Penyakit hawar pelepah (Rhizoctonia solani) | 250 - 300 ml/ha 250 - 300 ml/ha 300 ml/ha 0.75 - 1 ml/l | Penyemprotan volume tinggi. Dalam satu musim tanam cukup diaplikasikan 2 kali yaitu saat padi bunting (40-45 HST) dan saat tanaman berbunga 70 % (60 - 65 HST) |
Tembakau | Penyakit patik (Cercospora nicotianae) | 1 – 1.5 ml/l | Penyemprotan volume tinggi |
Tomat | Penyakit bercak kering (Alternaria solani) Penyakit busuk daun (Phytophthora infestans.) | 0.5 – 1 ml/l 0.5 – 1 ml/l | Penyemprotan pertama dilakukan sebelum ada gejala serangan penyakit dan diulang setiap 7-14 hari sekali |
Layaknya Fungisida Score, penting bagi petani untuk memastikan bahwa campuran disemprotkan secara merata ke daerah yang terkena atau berpotensi terkena.
Penggunaan fungisida ini juga dapat dilakukan secara preventif ataupun kuratif, sesuai dengan kondisi dan keperluan perkebunan.
Kesimpulannya, memilih antara Fungisida Score dan Amistartop tidak hanya bergantung pada harga atau preferensi pribadi, namun juga pada pemahaman yang akurat mengenai penggunaan fungisida dan dosis yang sesuai.
Dengan pengetahuan ini, para petani dapat menyediakan perlindungan yang lebih baik bagi tanaman, mengurangi risiko kerusakan yang tidak perlu, dan meningkatkan kualitas hasil panen.
Harga Fungisida Score 250EC
|
Harga Fungisida Score 250EC |
Mempertimbangkan keefektifan dan keekonomisan produk merupakan hal yang penting bagi para petani. Oleh karena itu, penting bagi para pembaca untuk mengetahui harga fungisida Score yang berlaku di pasaran Indonesia saat ini.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga, seperti ketersediaan bahan baku, permintaan pasar, serta variabel ekonomi lainnya.
Berikut adalah kisaran harga yang bisa Anda temukan di pasar saat ini, dengan catatan bahwa angka-angka ini dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar terkini :
Kemasan | Harga Rata-Rata |
---|
Score 250EC 80ml | Rp. 50.000 - Rp. 60.000 |
Score 250EC 250ml | Rp. 170.000 - Rp. 180.000 |
Score 250EC 1 Liter | Rp. 450.000 - Rp. 500.000 |
Adalah penting untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan harga fungisida Score yang terbaik, dengan membandingkan harga dari berbagai sumber dan pemasok.
Mengingat pentingnya perlindungan tanaman terhadap serangan penyakit jamur, pengeluaran untuk fungisida merupakan investasi dalam produksi pertanian yang berkelanjutan.
Harga Fungisida Amistartop 325SC
|
Harga Fungisida Amistartop 325SC |
Mengetahui harga score 250EC diatas mungkin dapat anda perbandingkan dengan harga fungisida amistartop 325SC berikut ini :
Kemasan | Harga Rata-Rata |
---|
Amistartop 325SC 50ml | Rp. 50.000 - Rp. 60.000 |
Amistartop 325SC 100ml | Rp. 105.000 - Rp. 110.000 |
Amistartop 325SC 250ml | Rp. 250.000 - Rp. 260.000 |
Anda dapat membelinya di webiste official toko Aneka Jaya Tani atau klik ( Toko Pertanian Online Terpercaya ) dan anda juga bisa membelinya di Marketplace kepercayaan seperti Shopee (klik Disini)
Fungisida Score vs Amistartop : Kelebihan dan Kekurangan
|
Fungisida Score vs Amistartop : Kelebihan dan Kekurangan |
Dalam rangka menyediakan panduan komprehensif bagi para petani, akan sangat bermanfaat untuk mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan fungisida Score dan Amistartop.
Setiap produk memiliki karakteristik yang dapat berdampak pada hasil panen dan keamanan lingkungan. Mari kita evaluasi masing-masing aspek.
Kelebihan Fungisida Score
Fungisida Score dikenal karena memiliki spektrum luas dalam memerangi penyakit tanaman. Penggunaan bahan aktif difenokonazol menjadikan fungisida ini efektif melawan banyak jenis jamur. Selain itu, Score memiliki kemudahan dalam aplikasi yang menjadi faktor penting bagi petani yang menginginkan efisiensi kerja.
Kekurangan Fungisida Score
Sementara fungisida Score membawa sejumlah kelebihan, terdapat juga kekurangan yang perlu diperhatikan seperti biaya yang relatif tinggi.
Penggunaannya juga berpotensi menimbulkan residu kimia yang perlu dikelola dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi pada produk panen.
Keuntungan menggunakan Fungisida Amistartop
Amistartop, dengan kandungan azoxystrobin dan difenokonazol, menawarkan kelebihan tertentu seperti efektifitas yang tinggi terhadap berbagai macam penyakit tanaman.
Keuntungan penggunaan Amistartop juga terletak pada efisiensi, dengan dua bahan aktif yang bekerja secara sinergis memberikan perlindungan yang lebih kuat.
Potensi kekurangan Fungisida Amistartop
Seperti halnya produk lain, fungisida Amistartop juga memiliki beberapa aspek negatif. Resiko pengembangan resistensi pada jamur terhadap fungisida ini menjadi kekhawatiran utama.
Potensi kekurangan lain termasuk biaya yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi bagi petani dalam penggunaan pestisida ini.
Aspek | Fungisida Score | Fungisida Amistartop |
---|
Spektrum Penyakit yang Dapat Diatasi | Luas | Luas |
Biaya | Relatif Tinggi | Relatif Tinggi |
Residu Kimia | Mungkin ada | Mungkin ada |
Potensi Resistensi Jamur | Kemungkinan ada | Tinggi |
Efektivitas | Tinggi | Sangat Tinggi |
Keamanan Lingkungan | Memerlukan Pengelolaan | Memerlukan Pengelolaan |
Kesimpulan
Dalam perbandingan antara Fungisida Score dan Amistartop, penting bagi petani untuk mempertimbangkan efektivitas fungisida dalam memberikan perlindungan terbaik tanaman.
Setelah mengulas komposisi, mekanisme aksi, penggunaan, dosis, dan harga, terlihat bahwa kedua produk ini memiliki karakteristik unik yang sesuai dengan kebutuhan spesifik.
Fungisida Score menawarkan pertahanan solid terhadap penyakit jamur dengan komponen difenokonazol, sedangkan Amistartop mengintegrasikan azoxystrobin dan difenokonazol untuk spektrum perlindungan yang lebih luas.
Kepada para pembaca, pertimbangan terakhir dalam memilih antara kedua fungisida ini harus didasarkan pada analisis menyeluruh atas kondisi tanah, jenis tanaman, dan penyakit yang paling sering muncul di area pertanian mereka.
Menyadari kelebihan serta kekurangan dari masing-masing produk akan membantu dalam pengambilan keputusan yang cerdas dalam usaha perlindungan tanaman.
Keseimbangan antara kualitas, biaya, dan praktik pertanian berkelanjutan merupakan kunci utama dalam mencapai hasil panen yang optimal dan tangguh terhadap serangan penyakit.
Ringkasnya, melalui informasi yang telah disajikan dalam artikel ini, diharapkan pembaca dapat menilai dan memutuskan pilihan Fungisida Score atau Amistartop sebagai bagian dari strategi pertanian mereka.
Kedua fungisida tersebut, jika digunakan secara tepat, berpotensi meningkatkan efektivitas perlindungan tanaman, membawa kedamaian pikiran bagi petani dan menjanjikan peningkatan kualitas serta kuantitas hasil pertanian.
FAQ
Apa perbedaan utama antara Fungisida Score dan Fungisida Amistartop...?
Fungisida Score mengandung bahan aktif difenokonazol, sedangkan Fungisida Amistartop mengandung kombinasi azoxystrobin dan difenokonazol. Perbedaan komposisi ini berpengaruh terhadap cara kerja fungisida dalam mengendalikan penyakit jamur pada tanaman.
Seberapa efektif Fungisida Score dan Amistartop dalam melindungi tanaman...?
Kedua fungisida ini dikenal cukup efektif dalam melindungi tanaman dari penyakit jamur. Namun, tingkat efektivitasnya dapat bergantung pada jenis tanaman dan penyakit jamur yang dihadapi.
Berapa dosis penggunaan Fungisida Score dan Amistartop yang tepat?
Dosis penggunaan Fungisida Score dan Amistartop berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman dan intensitas serangan penyakit. Petunjuk penggunaan yang tepat biasanya tertera pada label kemasan.
Berapa harga Fungisida Score dan Amistartop di pasaran...?
Harga kedua fungisida bisa bervariasi tergantung pada ketersediaan produk, volume kemasan, dan daerah penjualan. Petani dapat memeriksa toko pertanian terdekat atau marketplace online untuk informasi harga terkini.
Apa kelebihan dari Fungisida Score dibandingkan dengan Amistartop...?
Fungisida Score memiliki kelebihan dalam hal komposisi yang sederhana dan telah terbukti efektif mengatasi berbagai penyakit jamur. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk serangan jamur tertentu.
Apa kekurangan dari Fungisida Score...?
Fungisida Score mungkin tidak seefektif Amistartop dalam mengatasi berbagai jenis penyakit jamur karena hanya memiliki satu bahan aktif. Selain itu, ada potensi resistensi jika digunakan berulang kali tanpa rotasi dengan fungisida lain.
Keuntungan apa yang ditawarkan oleh Fungisida Amistartop...?
Dengan memiliki dua bahan aktif, Fungisida Amistartop dapat memberikan spektrum perlindungan yang lebih luas terhadap berbagai jenis penyakit jamur, dan berpotensi mengurangi risiko resistensi jamur terhadap fungisida.
Apa potensi kekurangan dari Fungisida Amistartop...?
Kombinasi dua bahan aktif dalam Amistartop mungkin membuatnya sedikit lebih mahal dibandingkan Fungisida Score. Selain itu, bisa jadi lebih berisiko terhadap lingkungan jika tidak digunakan sesuai anjuran karena memiliki lebih banyak bahan aktif. Dimana Membeli Fungisida Score 250EC dan Amistartop 325SC...?
Posting Komentar